Sakit kepala primer (nyeri kepala primer) adalah sakit kepala yang disebabkan oleh adanya gangguan pada struktur di kepala
(sensitif terhadap rangsangan nyeri) dan bukan sebagai gejala dari
penyait lain. Beberapa faktor yang paling sering menjadi penyebab
munculnya nyeri kepala primer adalah gangguan pada otot leher dan kepala, atau akibat aktivitas kimia di otak, pembuluh darah, atau saraf.
Pada beberapa kasus, nyeri kepala primer dapat diturunkan pada anggota keluarga. Beberapa jenis dari nyeri kepala primer mencakup migrain, nyeri kepala akibat ketegangan, nyeri kepala cluster, dan beberapa jenis nyeri kepala lainnya.
Nyeri Kepala Tegang (Tension)
Sakit kepala
jenis ini adalah yang paling sering terjadi dibandingkan 2 jenis
lainnya. Menurut WHO, setiap harinya ada 1 dari 20 orang di duniaa
mengalami sakit kepala jenis ini. Umumnya, jenis ini lebih sering terjadi pada wanita ketimbang pria.
Nyeri Kepala Migrain
Migrain merupakan jenis paling umum selanjutnya. Sakit kepala jenis
ini dapat terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak
laki-laki, Migrain lebih sering terjadi sebelum masa pubertas. Sedangkan
pada anak perempuan, Migrain lebih banyak terjadi setelah melewati masa
pubertas.
Nyeri Kepala Cluster
Nyeri Kepala Cluster lebih sering terjadi pada pria di akhir usia
20-an (menjelang 30-an). Meski begitu, wanita dan anak-anak juga tetap
memiliki resiko untuk menderita sakit kepala jenis ini.
Dari Ketiga jenis tersebut, Nyeri Kepala Migrain adalah yang paling
banyak subnya. Setidaknya ada 6 jenis migrain yang sering kali
dikeluhkan oleh penderita nyeri kepala. Berikut jenis-jenisnya,
Migrain dengan Aura (Migraine With Aura)
Pada kebanyakan kasus, migrain didahului dengan semacam gangguan visual yang disebut aura. Gangguan Aura ini biasanya akan terjadi selama 10 hingga 25 menit sebelum akhirnya menjadi migrain.
Migrain Retina (Retinal Migraines)
Sedikit berbeda dengan Aura, Migrain Retina diawali dengan adanya
pandangan mata yang kabur akibat kilatan cahaya terang atau warna yang
mencolok. Migrain ini terkadang juga digambarkan sebagai Migrain Okular.
Migrain Basilar
Nyeri kepala ini dimulai dengan beberapa tanda seperti pusing, gangguan pendengaran, penglihatan ganda, atau kebingungan.
Migrain Hemiplegia
Gejala Migrain Hemiplegia sangat mirip dengan stroke. Penderita bisa
merasakan pusing yang kemudian disusul dengan kehilangan kendali motorik
dan kelumpuhan di satu sisi tubuh.
Menstrual Migrain
Selain mengalami sindrom pramenstruasi (PMS), banyak wanita
mengeluhkan munculnya migrain pada masa menstruasi. Migrain ini bahkan
dapat semakin parah dari hari ke hari dan menyebabkan muntah.
Migrain tanpa Sakit kepala (Silent Migrain)
Migrain memang identik dengan nyeri kepala, namun justru ada jenis
migraine yang tanpa menimbulkan nyeri di kepala. Jenis Migrain ini
terjadi pada 3% - 5% dari keseluruhan orang yang menderita Migrain
kronis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar