Kamis, 04 Juni 2015

Apa Itu Penyakit Diabetes Melitus


Diabetes Mellitus Jika kita mendengar  nama penyakit tersebut kelihatannya keren sekali. Sebenarnya penyakit diabetes mellitus sudah sangat familiar  di telinga kita, dikenal sebagai penyakit yang menakutkan karena dapat mengarah komplikasi penyakit berat lainnya.
Penyakit Diabetes Mellitus ( DM ) adalah atau yang sering dikenal dengan penyakit kencing manis adalah suatu penyakit atau kondisi dimana tubuh seseorang tidak dapat  mengendalikan kadar glukosa darah. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat ( hiperglikemia ) secara berkepanjangan ( kronik ).
Secara garis besar, Diabetes Melitus dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu Diabetes Melitus  tergantung insulin ( Diabetes Melitus tipe-1 ) dan Diabetes Melitus tidak tergantung insulin ( Diabetes Melitus tipe-2 ). Sebagian besar kasus adalah Diabetes Melitus tipe-2 yang banyak ditemukan pada orang yang mengalami obesitas atau kegemukan akibat pola hidup yang dijalaninya. Sementara, Diabetes Melitus tipe-1 banyak dipengaruhi faktor keturunan, meski kontribusi faktor keturunan terhadap risiko DM hanya sebesar 5%.
Selain itu, terdapat Diabetes Melitus lain  yang dikenal dengan  Diabetes Melitus gestasional yang terjadi selama masa kehamilan.
Bagaimana Diabetes Melitus Bisa Terjadi ?
Diabetes Melitus terjadi karena  kurang sempurnanya kerja insulin atau kekurangan jumlah hormon insulin.  Hormon insulin  bertugas membawa glukosa ( gula ) darah ke dalam sel untuk pembentukan energi.
Dalam keadaan sehat, tubuh kita akan menyerap glukosa dalam jumlah yang tepat dari makanan, kemudian menyimpan sisanya. Glukosa tersebut diperlukan tubuh sebagai bahan bakar.
Glukosa yang diserap dari makanan akan diangkut ke seluruh tubuh melalui aliran darah, kemudian diberikan ke sel-sel organ tubuh yang memerlukan dengan bantuan insulin ( hormon yang dihasilkan oleh pancreas ). Bila jumlah glukosa berlebih, maka insulin membantu menyimpan kelebihan glukosa tersebut di dalam organ hati dan otot (dalam bentuk glikogen), atau diubah menjadi trigliserida yang disimpan di dalam jaringan penyimpan lemak ( adipose ). Insulin yang berikatan dengan reseptornya (seperti kunci dan anak kunci) dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel.
Bila insulin tidak ada atau kerja insulin terganggu, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tetapi berada dalam pembuluh darah sehingga konsentrasi glukosa di dalam darah akan meningkat. Glukosa di dalam darah yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah yang disebut komplikasi  penyakit diabetes
Tanda – tanda atau Gejala Diabetes Melitus
Gejala umum Diabetes Melitus :
  • Sering berkemih/kencing ( poliuria ),
  • Sering atau cepat merasa haus/dahaga ( polidipsia ),
  • Lapar yang berlebihan ( polifagia ),
Gejala lain dari Diabetes Melitus adalah  :
  • Kehilangan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
  • Kesemutan/mati rasa pada ujung saraf di telapak tangan dan kaki
  • Cepat lelah dan lemah
  • Mengalami gangguan penglihatan secara tiba-tiba
  • Apabila terjadi luka/tergores, penyembuhannya lambat
  • Mudah terkena infeksi terutama pada kulit
Siapa Sajakah Yang Berisiko Terhadap Diabetes Melitus?
Orang  yang telah berusia lebih dari  45 tahun  berisiko terserang penyakit Diabetes Melitus atau Mereka yang berusia lebih muda tetapi mengalami kegemukan ( Indeks Massa Tubuh lebih dari 23 kg/m2 ).
Kondisi berikut ini juga merupakan  faktor risiko yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit Diabetes Melitus :
  • Kebiasaan tidak aktif, kurang gerak atau kurang olah raga.
  • Orang tua menyandang Diabetes Melitus
  • Riwayat melahirkan bayi dengan berat lahir  lebih dari 4 kg atau riwayat Diabetes Melitus pada saat hamil ( Diabetes Melitus gestasional )
  • Kadar kolesterol HDL kurang dari 50 mg/dl
  • Penderita Polycystic Ovary Syndrome(PCOS) atau keadaan klinis lain yang berhubungan dengan resistensi insulin ( gangguan fungsi insulin )
  • Riwayat toleransi glukosa terganggu ( TGT ) atau glukosa darah puasa terganggu ( GDPT )
  • Riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah
Cara Mendiagnosis Diabetes Melitus
Diagnosis Diabetes Melitus  dapat ditegakkan melalui tiga cara:
Jika ditemukan gejala klasik Diabetes Melitus, dan hasil pemeriksaanglukosa darah sewaktu lebih dari  200 mg/dl. Glukosa sewaktu adalah hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
Pemeriksaanglukosa darah puasa lebih dari 126 mg/dl dengan adanya keluhan klasik Diabetes Melitus. Puasa diartikan individu tidak mendapatkan kalori tambahan selama minimal 8 jam.
Pemeriksaan kadar gula plasma padates toleransi glukosa oral ( TTGO ) lebih dari 200 mg/dl. TTGO yang dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air.
Komplikasi  Diabetes Melitus
Diabetes adalah penyakit yang dapat mengakibatkan komplikasi penyakit lainnya. Penyandang Diabetes Melitus yang tidak dapat mengendalikan kadar gula darahnya, berisiko mengalami komplikasi yang bersifat akut maupun kronik.
Komplikasi akut dapat terjadi akibat kadar glukosa darah yang mendadak meningkat dangat tinggi atau mendadak turun menjadi sangat rendah yang dapat menyebabkan koma diabetes dan memerlukan perawatan gawat darurat
Komplikasi kronik terjadi akibat glukosa darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan aliran darah, yang dapat menyebabkan :
  • Penyakit Stroke
  • Kebutaan
  • Penyakit Jantung Koroner
  • Penyakit Ginjal Kronik
  • Luka yang sulit sembuh
Tuh … kan komplikasinya mengerikan juga. Bagi seseorang yang merupakan keturunan dari penderita Diabetes Melitus, tidak ada hal yang lebih cerdas selain memeriksakan diri secara teratur ke dokter. Ini adalah tindakan pencegahan untuk memastikan kadar gula darah normal dan untuk meminimalkan risiko. Mudah – mudahan kumpulan artikel di atas bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar